Liputan-NTT.Com - Kupang,- Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah XV Nusa Tenggara Timur, Dr. Semuel Haning,SH.,MH, C.Me.,C. Parb imbau seluruh pimpinan Universitas di NTT untuk memberikan edukasi dan arahan kepada mahasiswa agar tidak terlibat demo anarkis, melainkan harus menyampaikan aspirasi di ruang publik secara baik.
Hal itu disampaikan oleh Ketua APTISI Wilayah XV NTT sekaligus Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTT di Kota Kupang pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Dr. Semuel Haning pada kesempatan tersebut menyampaikan tidak melarang mahasiswa terlibat aksi demo tetapi tidak dengan anarkis yang merusak fasilitas umum maupun fasilitas aparat negara yang dapat mengganggu kenyamanan, keamanan dan ketertiban di NTT.
“Pada intinya saya tidak melarang karena itu aspirasi tetapi aspirasi tidak boleh berujung anarkis, kita waspada agar tidak terganggu isu-isu yang menyatakan bahwa mahasiswa ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu”. Dr. Semuel Haning meminta mahasiswa NTT agar menjaga situasi tetap aman tertib dan damai.
Ketua APTISI sekaligus Ketua PGRI NTT itu juga meminta para Kepala Sekolah agar menjaga anak-anak sehingga tidak ikut terprovokasi untuk melakukan kegiatan anarkis. Siswa tetap melakukan proses pengasuhan, pembelajaran dan pendidikan di sekolah dengan tertib dan aman.
Dr. Semuel Haning juga dengan tegas menyatakan dalam internal Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT ia telah memberikan arahan langsung kepada Rektor, Wakil Rektor, dan Dekan agar melarang keras mahasiswa untuk tidak terlibat aksi anarkis. “Jika ternyata ada mahasiswa yang terlibat aksi anarkis, saya akan pecat duluan pimpinannya”.
Dr. Semuel Haning mengajak semua pihak agar menjalin hubungan kerjasama yang baik sehingga NTT tetap aman dan damai. “Sekali lagi kepada seluruh Rektor dan Kepala Sekolah mari kita jaga anak-anak kita agar tidak terpengaruh isu-isu yang berdampak penyampaian aspirasi yang anarkis yang dapat merugikan kita sendiri”. (*)