Liputan-NTT.Com- Kupang,- Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Muhammad Hilmi kepada wartawan bahwa seekor Paus Sperma (Physeter Macrocephalus) ditemukan mati oleh nelayan di Kawasan Konservasi Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu lebih tepatnya di Perairan Barate Desa Poto, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang.
Demikian disampaikan oleh Muhammad Hilmi di Kantor BKKPN di Jalan Yos Sudarso Jurusan Bolok Kecamatan Alak Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur di ruang kerjanya pada Selasa, 6 Mei 2025.
Ikan paus itu sesuai informasi masih yang diperoleh masih terapung jadi belum terdampar sehingga belum dipastikan. Menurut Muhammad Hilmi dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang pada Selasa, 6/5/2025 bahwa Paus Sperma yang ditemukan nelayan masih terapung di laut dan belum terdampar.
Lebih lanjut Hilmi menjelaskan bahwa untuk sementara BKKPN masih berkoordinasi dengan nelayan dan pemerintah setempat yakni kepala desa dan camat.
“Terkait penanganan kalau sudah terdampar kami akan koordinasi dengan Kepala Desa dan masyarakat setempat agar dilakukan jenis penanganan yang bisa dilakukan yakni di kubur, di bakar atau tenggelamkan di laut, tiga prosedur penanganan yang akan dilakukan untuk biota laut yang dilindungi,” jelas Hilmi.
Paus adalah biota laut yang dilindungi sehingga penanganannya juga melibatkan dokter hewan untuk nekrosis lebih lanjut kemudian diambil dagingnya sebagai sampel untuk uji DNA, jelas Hilmi.
Hilmi juga menyampaikan sejauh ini tim dari BKKPN belum turun ke lokasi dikarenakan Paus yang ditemukan masih berada di laut dan belum terdampar ke pantai dan untuk sementara masih menunggu informasi dari nelayan dan masyarakat setempat terkait perkembangan dari paus tersebut apakah sudah terdampar atau masih di laut. (*)