Notification

×

Iklan

resellerwhm.com - Hosting Unlimited Murah

Iklan

resellerwhm.com - Hosting Unlimited Murah

Tag Terpopuler

Koordinator Pariwisata Wilayah Otoritas Administrative Khusus Oe-Cusse Timor Leste Hadiri Festival Budaya Sabu NTT

Jumat | 4.8.23 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-05T02:20:02Z
banner 325x300

Liputan-NTT.Com - Kupang,- Koordinator Pariwisata Wilayah Otoritas Administrative khusus Oe-Cusse Timor Leste, Nene De Almeida hadir dalam Festival Budaya NTT yang mengusung budaya Sabu di Kelurahan Airnona Kota Kupang Jumat (04/08/2023).


Saat ditemui tim media ini, Nene De Almeida menjelaskan bahwa dirinya hadir di Kota Kupang untuk silaturahmi dan promosi pariwisata kedua belah pihak, antara Oekusi dan Kota Kupang. Kemudian diundang oleh Dinas Pariwisata Kota Kupang untuk menyaksikan secara langsung pagelaran seni budaya Sabu di Kelurahan Airnona.


"Tujuan saya ke Kupang untuk silaturahmi dan menyaksikan secara langsung pagelaran budaya Sabu serta berbagi informasi pariwisata antara Wilayah Otoritas khusus Oe-Cusse Ambenu dengan Kota Kupang karena dua wilayah ini saling berbatasan langsung. Selain itu juga untuk mempromosikan pariwisata kedua belah pihak, antara Oe-Cusse dan Kota Kupang yakni bagaimana menarik wisatawan dari Kupang NTT ke Oe-Cusse suatu hari dan sebaliknya, ".


Lanjutnya bahwa, kegiatan-kegiatan budaya merupakan kegiatan pariwisata kemasyarakatan seperti juga yang dilaksanakan oleh masyarakat Oe-Cusse.  Masyarakat yang punya kegiatan tentu keuntungan kembali ke masyarakat.


"Kegiatan-kegiatan seperti ini bisa menarik wisatawan datang ke Kupang. Saya sendiri tertarik datang ke sini karena saya kurang tahu bagaimana budaya orang Sabu maka datang ke sini, kami jadi tahu betul budaya Sabu dan jujur di daerah saya juga ada orang Sabu,"


Pagelaran budaya-budaya seperti ini bagus sekali untuk menarik wisatawan ke daerah, lebih-lebih di Kota Kupang. Nilai produksi yang bisa diperjualbelikan yakni perhotelan, kuliner dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjual cemilan-cemilan lokal dan aksesoris-aksesoris budaya.


"Kita bisa lihat bahwa sekarang yang jual kan budaya kuliner, perhotelan jadi ini naturalnya pagelaran budaya  yang menjadi salah satu daya tarik. Misalnya tadi makanan yang dihidangkan juga makanan lokal seperti pisang, jagung dan kue Putu yang tidak dicampur dengan bahan kimia. Makanan-makanan yang berbau lokal yang bisa menarik (Gastronomi) para wisatawan. Jadi Kupang itu produksi makanan lokal,".




Nene De Almeida menjelaskan bahwa kegiatan Festival budaya seperti yang dilakukan oleh masyarakat Airnona adalah kegiatan yang bagus dan bisa dijadikan pelajaran untuk masyarakat Oe-Cusse nantinya dapat melakukan hal yang sama.


Saat ditanya terkait kesamaan budaya NTT khususnya Budaya Sabu, Nene De Almeida menjelaskan bahwa ada satu Kelurahan di Oe-Cusse yang mata pencahariannya melakukan sadap nira lontar seperti yang dilakukan oleh masyarakat Sabu di Kota Kupang. Tidak hanya itu penamaan pohon lontar pun sama yakni disebut Pohon Tuak Sabu oleh masyarakat Oe-Cusse. 


"Orang  Oe-Cusse belajar bikin tuaknya makanya disebut Tuak Sabu. Kupang dan Oe-Cusse berbatasan langsung maka kami tertarik dengan pariwisata lintas batas karena kita satu daratan TTS, TTU, Oe-Cusse menggunakan bahasa yang sama yakni bahasa Dawan, warna kulit juga sama.

Wajah hampir mirip-mirip dan susah dibedakan. Kebudayaan-kebudayaan ini bisa menjadi pemicu untuk menarik para wisatawan. Misalnya saya berbicara cross border tourism suatu saat misalnya keluarga disini dapat berkunjung ke Oe-Cusse sebaliknya,".


Banyak hal dan nilai yang dapat dipetik dari kebudayaan-kebudayaan dimana dapat saling belajar budaya antar dua wilayah. 


Perlu diketahui bahwa Wilayah Otoritas Khusus Oe-Cusse Timor Leste juga memiliki Spot wisata yang tidak kalah menarik yakni wisata religi dimana sangat ramai pengunjung pada saat Perayaan Paskah karena ada perayaan Senhor Morto yakni perarakan Tubuh Kristus dan hanya satu-satunya yang ada di daratan Timor. 


Tak hanya wisata religi Oe-Cusse juga memiliki wisata alam seperti pesisir laut yang masih alami, wisata pegunungan, vulkanik alami dan air terjun. (LNC/RS).





×
Berita Terbaru Update