Liputan-NTT.Com - Kupang,- Kegiatan penutupan Workshop Literasi dan Pelatihan Penulisan Essai Ilmiah Berbasis Pengalaman Pembelajaran bagi 60 Guru dari sekolah-sekolah GMIT, Ketua BPP Pendidikan Sinode GMIT Pendeta Norman Nenohai menyebut ide dan gagasan yang tidak dituangkan dalam tulisan hanya akan jadi sesuatu yang tidak berarti.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan penutupan Workshop Literasi dan Pelatihan Penulisan Essai Ilmiah berbasis Pengalaman Pembelajaran pada Sabtu, (1/2/2025) di Neo Aston Hotel Kupang. Diketahui kegiatan tersebut telah berlangsung selama tiga hari, terhitung tanggal 30 Januari - 1 Februari 2025.
Pendeta Norman Nenohai dalam sambutannya menyampaikan bahwa tulisan-tulisan, karya dan ide-ide yang dihasilkan kalau tidak dituangkan dalam karya tulisan maka tidak akan berarti, namun kalau diwujudkan dalam bentuk tulisan maka akan dikenang dan dibaca oleh generasi selanjutnya.
Pada kesempatan yang sama Gusti Rikarno perwakilan Rumah Literasi Cakrawala NTT dalam sambutannya mengapresiasi langkah yang diambil oleh GMIT untuk memberikan pelatihan literasi bagi guru di sekolah-sekolah GMIT, karena pihaknya sedang berencana untuk membuat sekolah menulis.
"Saya sangat berterima kasih kepada GMIT, kami dari Rumah Literasi Cakrawala NTT sedang merencanakan sebuah program dengan nama sekolah menulis, lembaga yang membuka dan yang pertama adalah GMIT, dan inilah yang menjadi kelas pertama sekolah menulis Rumah Cakrawala NTT,"ujarnya.
Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT sekaligus Ketua BMPS NTT Winston Rondo menyampaikan bahwa Ia akan memfasilitasi para guru di sekolah-sekolah GMIT yang mengikuti pelatihan literasi sampai memiliki karya berupa buku.
"Saya mengapresiasi semua pihak yang berkontribusi sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, saya akan fasilitasi sehingga peserta yang hadir bisa memiliki karya yang dituangkan dalam tulisan berupa buku”.
Turut hadir dalam kegiatan penutupan Workshop Literasi dan Pelatihan Penulisan Essai Ilmiah berbasis pengalaman pembelajaran yakni Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT sekaligus Ketua BMPS NTT Winston Rondo, Ketua BPP Pendidikan Sinode GMIT, Pendeta Norman Nenohai, Gusti Rikarno perwakilan Rumah Literasi Cakrawala NTT. (*)