Liputan-NTT.Com - TTS,- Penjabat Bupati Timor Tengah Selatan Drs. Seperius E. Sipa.,M.Si sebut alokasi dana desa (ADD) tahun 2025, akan difokuskan untuk pemberian beras fortivit. Demikian disampaikan oleh PJ. Bupati kepada media ini pada Selasa (8/10/2024).
Sipa menjelaskan bahwa ADD tahun 2025 fokus untuk menangani stunting karena sebanyak 13.441 anak di Timor Tengah Selatan (TTS) menderita stunting.
“Kami sudah lakukan intervensi serentak terhadap 70 ribu lebih anak yang masuk kategori Stunting. Saya perintahkan setiap Kepala Dinas untuk bertanggung jawab di setiap kecamatan," jelas Sipa.
Lanjutnya dalam penanganan Stunting, Pemda TTS melakukan intervensi melalui dana dari dinas konvergensi Stunting dan alokasi dana desa (ADD).
Penjabat (Pj) Bupati TTS Seperius Edison Sipa mengungkapkan kendala penanganan sehingga angka stunting di daerah itu masih tinggi sangat bervariatif, diantaranya pola pengasuhan anak yang belum maksimal dari orang tua. "Misalkan anaknya dititipkan di nenek dan opanya, sementara orang tuanya pergi merantau ke Kalimantan dan Malaysia. Penyebabnya adalah perhatian terhadap anak tidak maksimal apalagi yang berusia kecil seharusnya membutuhkan penanganan yang serius”.
Menurut Sipa, asupan gizi terhadap anak juga sangat berpengaruh. Sebab, masih banyak anak-anak di perkampungan yang mengkonsumsi jagung, ubi dan beras yang tidak punya nilai gizi. Sehingga hal tersebut mempengaruhi tumbuh kembang anak.
"Kalau tradisi sosial masyarakat juga berpengaruh, tetapi saat ini sudah masuk zaman modern sehingga perubahan sosial turut disesuaikan dan masyarakat tidak lagi berada dalam fase tradisional karena sudah mendapat edukasi dan mengakses informasi yang baik. Kami akan wajibkan setiap kepala desa untuk memprioritaskan pemberian beras fortivit kepada para anak. Ini akan kami berlakukan di tahun 2025”. (*)