Notification

×

Iklan

resellerwhm.com - Hosting Unlimited Murah

Iklan

resellerwhm.com - Hosting Unlimited Murah

Tag Terpopuler

Ciptakan Sekolah Keberagaman, KOMPAK Bersama Siswa dan Guru SMAN 5 Kupang Tour Lintas Rumah Ibadah

Minggu | 1.12.24 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-11T09:56:15Z
banner 325x300

Liputan-NTT.Com - Kupang,- Laksanakan program sekolah keberagaman, Komunitas Peacemaker Kupang (KOMPAK) bersama siswa dan guru SMA Negeri 5 Kupang lakukan tour rumah ibadah.  Kegiatan tour rumah ibadah dimulai dengan mengunjungi Vihara Pubharatana, Pura Agung Giri Kertha Buana, Gereja St. Fransiskus dari Asisi, Masjid Darul Hijrah- BTN Kolhua, dan berakhir di GMIT Paulus 

Kupang serta dilakukannya Dialog Inklusif di setiap kunjungan rumah ibadah. Kegiatan berlangsung pada Sabtu, (30/11/2024). 


Perlu diketahui Komunitas Peacemaker Kupang (KOMPAK) merupakan komunitas orang muda lintas agama yang konsen sejak 2012 hingga sekarang pada kerja-kerja merawat kerukunan dan mengajak semua pihak dari berbagai keyakinan agama dan latar belakang agar bisa berbagi nilai-nilai kerukunan dan merawat keberagaman dengan penguatan kapasitas orang muda, kampanye, berjejaring dan advokasi. 


Sejak Februari 2024 KOMPAK melaksanakan program Sekolah Keberagaman bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT dan 3 sekolah yang menjadi sekolah contoh yaitu SMA Negeri 1 Kupang, SMA Negeri 5 Kupang dan SMA Katolik Giovanni Kupang. Dalam Program ini terdapat 24 Indikator yang harus dicapai oleh sekolah salah satunya adalah kunjungan rumah ibadah sebagai wadah memperkenalkan lingkungan rumah ibadah lintas agama kepada para siswa/i agar dapat mengenal lingkungan yang berbeda dan juga sebagai bentuk menumbuhkan rasa cinta terhadap perbedaan yang ada tanpa diskriminasi. 


Djonk Iskandar S. Wutun selaku Koordinator Program Sekolah Keberagaman kepada media menyampaikan kegiatan tour lintas rumah ibadah merupakan salah satu indikator yang harus dicapai oleh sekolah keberagaman. 


Lanjutnya, SMA Negeri 5 Kupang sebagai salah satu Pilot Project Sekolah Keberagaman merupakan sekolah pertama yang melakukan kunjungan rumah ibadah dari dua sekolah lainnya. 


Iskandar Wutun menjelaskan tujuan kegiatan tour rumah ibadah untuk menjawab salah satu indikator di sekolah keberagaman. “Kita di KOMPAK mendorong sistem pendidikan di sekolah keberagaman yang inklusif. Ada beberapa indikator dan tour rumah ibadah salah satu indikator yang perlu dicapai oleh sekolah untuk menjadi standar sekolah keberagaman yang nantinya akan menjadi contoh bagi sekolah lain di daratan Timor bahkan di luar NTT. 


Untuk sekolah keberagaman kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi NTT kemudian oleh Dinas dikeluarkan surat keputusan bahwa program ini disetujui secara pemerintahan yang kemudian diperpanjang tangan ke 3 sekolah yang menjadi pilot project. 


“Kami melakukan kegiatan ini untuk menumbuh kembangkan pola pikir teman-teman untuk bertoleransi, tidak harus tunggu ada musibah atau tidak perlu ada kasus perang agama dan lain-lain dulu, karena asumsi pemerintahan itu kebanyakan ngapain sih buat kegiatan bertoleransi kan kita tidak sedang dalam peperangan agama,  itu adalah asumsi yang keliru jadi branding nusa tinggi toleransi atau Kupang Kota Kasih harus direspon oleh pemerintah dengan kegiatan-kegiatan seperti ini,”.  


Alfaro Cristiano Nakmofa dengan latar belakang agama Katolik menyampaikan bahwa kegiatan tour rumah ibadah merupakan kegiatan positif yang membuatnya sangat bangga dan senang. 


“Saya sangat senang karena selama ini saya hanya bisa lihat di TV namun kali ini bisa mendengar penjelasan secara langsung dari Umat Buddha dan Umat Hindu yang awalnya terasa asing sekali tapi dengan kunjungan tersebut saya dan teman-teman bisa langsung menggali informasi lebih banyak tentang tata ibadah dan rumah ibadah itu sendiri,”. 


Alfaro berharap dengan kunjungan tersebut dapat menjalin kerjasama atau kedekatan satu agama dengan agama lainnya dengan begitu dapat membangun rasa toleransi yang tinggi satu sama lain.  


Pada kesempatan yang sama Agnes Fany dengan latar belakang agama Protestan menyampaikan perasaan sukacitanya karena dapat bertemu secara langsung dengan pemimpin umat dari berbagai agama dan lebih mengenal lagi tempat-tempat ibadah dari agama lain. 


“Saya mengharapkan setelah touring ini dapat menimbulkan rasa ingin tahu yang lebih dalam tentang agama lain, hal-hal unik dari agama lain. Saya harapkan juga khusus untuk NTT lewat kunjungan ini kami terus menumbuhkan sikap toleransi terhadap umat dari agama lain. Pesan untuk masyarakat Kota Kupang agar lebih menghargai perbedaan beragama lebih bisa bekerja sama dan tidak membeda-bedakan walaupun kita berbeda”. (*)



×
Berita Terbaru Update