×

Iklan

resellerwhm.com - Hosting Unlimited Murah

Iklan

resellerwhm.com - Hosting Unlimited Murah

Tag Terpopuler

Konven Kaum Bapak Sinode GMIT di Gereja Imanuel Oenali, 57 Klasis Akan Berpartisipasi

Rabu | 5.11.25 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-05T04:53:55Z
banner 325x300

 

Liputan-NTT.Com- Kupang,- Konven Kaum Bapak Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) ke - II tahun 2025 terlaksana di GMIT Imanuel Oenali, dipastikan 57 Klasis akan ikut berpartisipasi. Konven Kaum Bapak adalah kegiatan yang digagas oleh Sinode GMIT untuk memberikan kesadaran kepada Bapak- Bapak GMIT tentang pentingnya melibatkan diri dalam pelayanan dalam gereja. 


Hal itu disampaikan oleh empat orang narasumber yakni Eduard Markus Lioe, S.IP., SH,. MH., selaku Ketua Panitia Pelaksana Konven  Kaum Bapak Sinode GMIT ke-ll. Ferdi Foes, Ketua Pengurus Kaum Bapak. Pendeta Yusuf Betti, M.Th, Ketua Klasis Soe Timur dan Pendeta Heryson Herewila, S.Th. Ketua UPP Kaum Bapak Sinode GMIT yang hadir dalam acara Katong Baomong yang diselenggarakan di Studio TVRI pada Selasa, 5 November 2025. 


Dalam acara Kantong Baomong Ketua Panitia Pelaksana Konven Kaum Bapak Eduard Markus Lioe, S.IP., SH,. MH., menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memanggil kembali kaum Bapak untuk kembali melayani di dalam Gereja. 


Menurut Ketua Panitia Pelaksana bahwa Konven Kaum Bapak akan terlaksana mulai tanggal 10-14 November 2025, dimana telah diagendakan berbagai kegiatan yakni ada launching pangan lestari, wisata rohani ke Kecamatan Mollo (Napak tilas 100 tahun Injil masuk TTS),  dan sejarah tahun 1965 air berubah menjadi anggur. jelas Bupati TTS 


Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga ada penguatan-penguatan seperti, perbaikan ekonomi keluarga, ketahanan pangan pertanian, irigasi, lahan kering, lahan tidur. Dalam konven itu bisa teratasi, ucap Eduard Markus Lioe.


Buce Lioe sapaan Bupati TTS memastikan 57  klasis GMIT yang akan hadir pada kegiatan Konven Kaum Bapak kedua. Kehadiran yang sudah terkonfirmasi untuk 38 Klasis dengan target peserta kurang lebih 10 ribu orang. 



Ketua Pengurus Kaum Bapak Ferdi Foes pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa terbentuknya Kaum Bapak Sinode GMIT memiliki Visi dan Misi. Dimana vIsi misi ini lahir karena kaum bapa menyadari bahwa dari lahir, bertumbuh hingga meninggal dari gereja. Sejak dalam kandungan sudah didoakan pendeta kemudian bertumbuh dibaptis hingga pada meninggal pun didoakan oleh pendeta.


Oleh karena itu ada 7 gerakan yang menjadi inspirasi dalam membangkitkan semangat kaum bapak yakni : Gerakan Kaum Bapak Masuk Gereja, Gerakan Sayang Perempuan dan Anak (Gesa Pundak), Gerakan Kaum Bapak Antar Anak ke Sekolah Minggu, Gerakan Kaum Bapak Menjadi Presbiter, Gerakan Satu Bapak Satu Pohon, Gerakan Kaum Bapak menjadi Anggota Koperasi. 


Gerakan-gerakan ini dirancang untuk mendorong partisipasi aktif kaum bapak dalam kegiatan gerejawi, pendidikan iman anak, pelayanan gereja, serta isu-isu sosial dan lingkungan hidup, ucap Ferdy Foes.


Selain Gerakan-gerakan itu, Ferdi Foes meminta Kaum Bapak untuk tahu Visi dan Misi Kaum Bapak itu sendiri, mengapa demikian karena ketika kaum Bapak tahu itu tentunya Kaum Bapak dipercaya dalam pelayanan dan tentunya pelayanannya profesional, pesannya.



Pendeta Heryson Herewila, S.Th. Ketua UPP Kaum Bapak Sinode GMIT, mengatakan bahwa kegiatan itu harus berdampak positif terhadap kaum Bapak itu sendiri.

Kaum Bapak sudah berpikir lebih terarah pada gereja. Kaum Bapak harus berpikir dengan dampak ke depan, karena melalui konven ini harus mendidik Kaum Bapak, karena Kaum Bapak adalah IMAM dalam keluarga.


Harapannya, konven sebagai sarana untuk meningkatkan semangat dan gerakan kaum Bapak. Selain itu program-program yang telah disiapkan itu harus ada nilai ekonomi kepada rumah tangga, karena tanggung jawab Kaum Bapak terhadap rumah tangga itu sangat penting, jelas Pendeta Herry.



Pendeta Yusuf Betti, M.Th, Ketua Klasis Soe Timur menegaskan terkait tempat pelaksanaan Konven  sudah sangat siap, karena lapangan yang sudah siap itu bisa menampung hingga 10 ribu orang. Sedangkan kegiatan dalam ruangan mampu menampung 400 orang, ucapnya.


Menurut Pendeta Yusuf Betti, Panitia adalah orang-orang pilihan Tuhan sehingga kerja-kerja dalam persiapan berjalan dengan lancar. Selain kegiatan itu juga lapangan yang baru disiapkan itu juga akan diresmikan saat pembukaan kegiatan tersebut. Lapangan itu diberikan nama Lapangan Mini “Ama Tetus” jelasnya.(*).


×
Berita Terbaru Update