Liputan-NTT.Com- Kupang,- Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur dukung pembangunan infrastruktur di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan menyediakan dana kredit untuk sektor jasa konstruksi. Bagi pengusaha yang mengambil kredit konstruksi wajib memiliki rekening Bank NTT, baik itu proyek dengan APBN, APBD I maupun APBD II.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Divisi Kredit Komersial dan Menengah Bank NTT, Soleman M. Bisilisin dalam acara Penandatanganan Kontrak Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultan pada Jumat, 1 Agustus 2025 di ruang Fernandes Kantor Gubernur NTT lantai 4.
Menurut Soleman Bisilisin bahwa tujuan pemberian kredit untuk memfasilitasi pelaku usaha konstruksi dalam pembiayaan proyek-proyek strategis baik dari APBN maupun APBD 1 dan APBD 2.
Lanjutnya, kredit ini akan memfasilitasi 4 segmen yaitu untuk pekerjaan konstruksi, pekerjaan infrastruktur, pengadaan barang/jasa dan pembiayaan jasa konsultasi dengan syarat wajib menggunakan rekening bank NTT dalam penyaluran keuangan.
“Hal Ini penting sebagai bentuk mitigasi risiko, dengan menggunakan rekening Bank NTT selain mempermudah proses pencairan, kami bisa memastikan aliran dana proyek berjalan sesuai ketentuan,”.
Lebih lanjut Kadiv Komersial Bank NTT menjelaskan bahwa masa kredit akan diberikan sepanjang masa kontrak dengan tambahan tiga bulan untuk penyelesaian dokumen administrasi akhir seperti berita acara dan pembayaran. Selain kredit konvensional berbasis kontrak yang sudah ditandatangani, Bank NTT juga menyediakan Skema Standby Loan dimana dana kredit dibuka terlebih dahulu meski kontrak belum ada, dan akan langsung dicairkan saat kontrak ditandatangani.
Selain itu, Bank NTT juga menyediakan fasilitas kredit investasi untuk pengadaan alat berat dan peralatan konstruksi seperti AMP dan stone crusher serta pembiayaan pembangunan kantor kontraktor, dengan menyediakan layanan garansi Bank yang bekerjasama dengan PT Jamkrida. Layanan ini meliputi jaminan tender hingga garansi pemeliharaan proyek, dengan proses terbit maksimal dua hari kerja setelah dokumen lengkap.
Pembiayaan konstruksi oleh bank NTT terus meningkat secara signifikan dimana tercatat pada Tahun 2023 tercatat 134 debitur dengan total Rp 114 miliar, sementara pada 2024 meningkat menjadi Rp 161 miliar lebih. Peningkatan ini diharapkan berkontribusi pada kenaikan PAD melalui dividen bank yang dibagikan kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, jelas Soleman Bisilisin. (*)