Liputan-NTT.Com - Kupang,-Jaringan aktivis yang terhimpun dalam 98 Resolution Network bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Angkasa Pura Indonesia dan Nindya Karya berkolaborasi dengan Keuskupan Agung Kupang, Pemuda Katolik Komda NTT serta GMIT, Yayasan Alfa dan Omega dan GAMKI gelar aksi Tali Kasih Natal di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Aksi Tali Kasih Natal ini berupa pemberian 2.000 (dua ribu) paket bingkisan Natal berupa beras, minyak goreng dan gula pasir kepada kelompok rentan di Kota dan Kabupaten Kupang yang telah didata oleh pihak Keuskupan Agung Kupang dan GMIT serta Pemuda Katolik dan GAMKI NTT.
Yoseph Sampurna Nggarang dalam sambutannya mewakili 98 Resolution Network di Aula Keuskupan Agung Kupang pada Sabtu 20 Desember mengatakan, Tali Kasih Natal ini merupakan wujud nyata dari gotong royong dalam semangat warga peduli warga.
Menurut dia, Tali Kasih Natal ini bukan merupakan yang pertama. Gerakan yang digagas jaringan aktivis 98 yang bekerja sama dengan sejumlah BUMN ini sebelumnya sudah digelar di berbagai daerah.
Yos menegaskan, sengaja berkolaborasi dengan Lembaga Keuskupan dan GMIT agar bingkisan ini benar-benar tepat sasaran dan bisa menjangkau keluarga rentan yang berada di wilayah pedalaman.
“Keterlibatan dua Institusi kultural besar ini sangat berarti karena memang penerima manfaat yang berjumlah dua ribu ini datanya bersumber dari Gereja. Yang mana mereka dikategorisasi sebagai kaum rentan baik yang ada di pinggiran Kota Kupang maupun yang berada di pedalaman Kabupaten Kupang," ucapnya.
"Kalau selama ini penerima bantuan itu hanya menyasar kelompok rentan di dalam Kota, kali ini Gereja memberi perhatian khusus kepada kaum rentan yang berada di wilayah pedalaman," tegasnya.
Dia mengklaim bahwa menggandeng dua lembaga Gereja bersama Pemuda Katolik dan GAMKI sebagai kolaborasi yang sangat bagus karena penyerahan bingkisan ini benar-benar tepat sasaran.
"Yang hadir merupakan keluarga-keluarga yang rentan. Ada pemulung, pedagang lapak sayur yang pendapatannya hanya 15-30 ribu per hari. Ada juga kaum disabilitas. Mereka ini merupakan keluarga yang perlu mendapat perhatian yang yang selama ini belum tersentuh bantuan dari pemerintah," tambahnya.
Meski begitu, dia menegaskan agar para penerima manfaat dari Tali Kasih Natal ini tidak melihat besar kecilnya bingkisan ini tetapi makna di balik gerakan ini berisi ajakan "agar kita saling peduli. Warga peduli warga sebagaimana pesan dari Bapak Presiden Prabowo bahwa kalau tidak bisa membantu banyak orang bantu satu orang. Kalau tidak bisa membantu satu orang, jangan menyusahkan orang lain," ujarnya.
Yos juga mengajak para penerima manfaat Tali Kasih ini untuk mendukung kebijakan Presiden Prabowo seperti makan bergizi gratis, sekolah rakyat, pemeriksaan kesehatan gratis dan swasembada pangan sebagai upaya pemenuhan hak asasi manusia.
Ketua Pemuda Katolik Komda NTT, Yuvens Tukung selaku koordinator pelaksana menyampaikan terima kasih kepada Yayasan 98 Resolution Network, BUMN Angkasa Pura Bandara El Tari Kupang, Nindya Karya yang telah berbagi kasih berupa 2000 paket sembako kepada keluarga rentan di Kota dan Kabupaten Kupang.
"Mewakili para penerima manfaat, kami menyampaikan terima kasih kepada Angkasa Pura dan juga Nindya Karya dan juga kepada Yayasan 98 Resolution Network,"
Yuvens juga berterima kasih kepada Keuskupan Agung Kupang dan GMIT karena telah mendata kelompok penerima dengan baik, sehingga pemberian bingkisan ini tepat sasaran. "Penerima benar-benar saudara-saudari kita yang berasal dari keluarga rentan," katanya.
Melalui Yos Nggarang yang mendapat mandat dari 98 resolution network, kata Yuvensius memang sudah diarahkan agar pembagian Tali Kasih asih Natal Ini tidak hanya menjangkau yang berada di Kota Kupang tetapi juga keluarga rentan yang berada di pedalaman Kabupaten Kupang.
"Dan ini kita sudah dilakukan sesuai permintaan dari Pak Yos. 500 paket untuk kelompok rentan dalam kota. 300 paket di Paroki Haukoto yang merupakan daerah pinggiran Kota Kupang. Kemudian di pedalaman Kabupaten Kupang, 500 paket di Baun yakni di Noelsinas, Oesapi dan Soba. 300 paket di Amarasi Timur. Ini paling jauh, dengan jarak tempuh 3 jam lebih dari Kota Kupang.
"Saat pendropingan tidak mudah karena di sana terjadi hujan lebat dan mengganggu jaringan komunikasi. Selebihnya melalui GMIT, Yayasan Alfa Omega, 400 paket. Jadi semuanya 2000 paket," kata Yuvens.
"Terima kasih juga kepada Bapa Uskup, Romo Vikjen dan beberapa Romo Keuskupan Agung Kupang yang telah membantu memperlancar acara ini sejak persiapan hingga hari ini"
"Ucapan yang sama juga kami sampaikan kepada Bapak Ketua Sinode GMIT, jajaran Yayasan Alfa dan Omega serta GAMKI yang telah mendata Jemaat rentan di Kota dan Kabupaten Kupang," ucapnya.
Yuvens berharap agar kerja sama Pemuda Katolik, GAMKI dan Keuskupan serta GMIT dengan Angkasa Pura, Nindya Karya, 98 Resolution Network juga BUMN yang lain bisa berlanjut di masa-masa yang akan datang.
"Semoga kerja sama dan semangat berbagi yang kita lakukan hari ini menjadi awal untuk gerakan warga peduli warga dalam masa yang akan datang," pungkasnya.
Mewakili Uskup Keuskupan Agung Kupang, Vikaris Jenderal (Vikjen) Romo Kris Saku, Pr mengapresiasi semangat seluruh pihak baik donatur maupun penyelenggara yang terlibat dalam aksi warga peduli warga tersebut.
Romo Kris menyampaikan, kehadiran Yoseph Sampurna Nggarang yang mewakili 98 Resolution Network juga Angkasapura Indonesia yang diwakili General Manager wilayah NTT, Teguh Dermawan Saiman serta utusan BUMN Nindya Karya sebagai kehadiran kasih.
"Kehadiran ini juga memperteguh tali kasih sebagaimana tema Natal kali ini, Kehadiran Allah menyelamatkan Keluarga," kata Romo Kris.
Tali kasih warga peduli warga kata dia, juga merupakan motto dari Sinoditas dan solidaritas "Berjalan bersama dan kesetiakawanan"
Dia menerangkan kegiatan ini sebagai bentuk kehadiran Allah yang sungguh nyata dalam kebersamaan seperti ini, yang tidak ada sekat. "Kebersamaan ini juga telah
membangun persaudaraan dan perdamaian yang nyata. Kalau kita tidak berdamai, tidak mungkin kita bertemu disini," terangnya.
Ia menambahkan, kehadiran ini juga merupakan tanda iman yang hidup. Tanpa iman yang hidup, kata dia, tidak mungkin gerakan tali kasih warga peduli warga ini terjadi.
"Kebersamaan ini merupakan wujud kasih Allah yang menyelamatkan Keluarga, menyelamatkan kita semua melalui tali kasih yang dipersembahkan 98 Resolution Network, Angkasapura Indonesia, Nindya Karya dan juga Kementerian HAM,"
"Terima kasih untuk niat baik ini untuk tali kasih persaudaraan dan perdamaian untuk menghidupi iman lewat berbuat kasih, berbagi rasa suka cita menjelang natal," tutupnya.
General Manager Angkasa Pura Bandara El Tari Kupang, Teguh Dermawan Saiman menyampaikan bahwa pemberian bingkisan Natal ini merupakan salah satu program tanggung jawab sosial dan lingkungan PT Angkasa Pura Bandara El Tari Kupang.
"Pada kesempatan baik ini, kami menyampaikan bingkisan Natal 1000 paket sembako. Kami berharap agar kolaborasi ini dapat berkelanjutan," kata Teguh.
Sementara itu, seorang Ibu penerima manfaat yang berasal dari komunitas pemulung Kota Kupang menyampaikan terima kasih kepada 98 Resolution Network, PT Angkasa Pura, Nindya Karya dan Kementerian HAM yang telah membagikan bingkisan Natal kepada kelompok rentan di NTT.
Ia berharap agar gerakan warga peduli warga ini tidak hanya dilakukan sekali tetapi bisa berlanjut pada tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya.
"Terima kasih kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang sudah peduli dengan kami. Bingkisan ini sangat berarti bagi kami, khususnya kami sebagai pemulung. Semoga ke depannya kegiatan ini tetap berlanjut. Kami juga berdoa semoga Bapak-bapak dan Ibu-ibu diberikan kesehatan," ujarnya. (*)


