Notification

×

Iklan

resellerwhm.com - Hosting Unlimited Murah

Iklan

resellerwhm.com - Hosting Unlimited Murah

Tag Terpopuler

Pemerintah Provinsi Komitmen Tingkatkan Akses & Kualitas Pendidikan di NTT

Sabtu | 16.8.25 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-16T03:35:40Z
banner 325x300

 

Liputan-NTT.Com - Kupang,- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terus berupaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan melalui pembangunan sarana prasarana sekolah serta rekomendasi pendirian sekolah baru selain itu memberi dukungan bagi siswa kurang mampu melalui Program Indonesia Pintar (PIP) dari Pemerintah Pusat serta implementasi Quick Wins Melki-Johni melalui Beasiswa Langsung dari APBD Provinsi Tahun Anggaran 2025 bagi 1.291 siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu dengan anggaran Rp3,09 miliar.


Hal itu disampaikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena dalam Pidato Pembangunan Dalam Rangka HUT 80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan tema Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera Indonesia Maju yang berlangsung di Aula Fernandes Kantor Gubernur pada Sabtu, 16 Agustus 2025. 


Dalam Pidato Pembangunan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan  Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat peningkatan dalam akses pendidikan menengah dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) naik dari 88,66 pada tahun 2023 menjadi 89,20 pada tahun 2024, sementara Angka Partisipasi Murni (APM) meningkat dari 58,15 menjadi 60,73 dan Rata-rata lama sekolah juga mengalami kenaikan, meski perlahan, dari 8,01 menjadi 8,02 tahun.



Lanjutnya, dari sisi pembangunan fisik, sejak tahun 2023 hingga 2025 telah dibangun 64 sekolah baru terdiri dari 36 sekolah pada 2023, 18 sekolah pada 2024, dan 10 sekolah pada 2025. Dengan penambahan ini, jumlah total sekolah menengah di NTT mencapai 1.033 unit, yang terdiri dari 624 SMA, 360 SMK, dan 49 SLB. 


Sebagai bagian dari pelaksanaan visi, misi, tujuh pilar, dan dasa cita Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2025–2030, pemerintah provinsi juga memperkuat akses ke perguruan tinggi dan pendidikan kedinasan. 


Hingga akhir Mei 2025, tercatat 2.137 siswa mengikuti program pendampingan penuh, dengan hasil sebagai berikut:

1.874 siswa menyelesaikan pendaftaran online. 1.032 siswa lolos seleksi administrasi.

479 siswa lolos tahap akademik dan psikotes.

215 siswa mencapai tahap akhir seleksi.

124 siswa resmi diterima di TNI, Polri, dan perguruan tinggi kedinasan.


Untuk jalur reguler, capaian juga menggembirakan. Tahun 2025, sebanyak 4.642 siswa asal NTT diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terdiri atas 1.511 siswa melalui jalur prestasi (SNBP) dan 3.131 siswa melalui jalur tes (SNBT).


Penguatan literasi juga dilakukan melalui Gerakan Genta Belis dan program membaca tiga bahasa di Kabupaten TTS yang melibatkan 10.000 siswa, sekaligus mencetak rekor MURI. Selain itu, Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2024 tentang Kurikulum Muatan Lokal direvisi agar lebih relevan dengan potensi lokal masing-masing wilayah. 


Seluruh kebijakan ini berbasis pada identifikasi kebutuhan nyata di lapangan dan disesuaikan secara cermat dengan kapasitas fiskal daerah.


Dalam bidang pengembangan kebudayaan, kemajuan juga sangat nyata. Jumlah Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) meningkat dari 896 objek (2023) menjadi 989 objek (2024), dan mencapai 1.077 objek di tahun 2025. 


Penetapan Cagar Budaya tingkat provinsi bertambah dari 1 objek (2023) menjadi 19 objek (2024), lalu 10 objek baru di tahun 2025. Di tingkat kabupaten/kota, jumlahnya naik dari 11 objek (2023) menjadi 19 objek (2024), dan bertambah 5 objek di tahun 2025.


Hingga 2024, sebanyak 425 Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) telah teregistrasi secara nasional, dengan total 37 karya budaya resmi ditetapkan — termasuk masing-masing 2 karya budaya baru pada 2023 dan 2024. Saat ini, 26 karya budaya lainnya sedang dalam proses penetapan nasional.


Dari total 88 bahasa daerah di NTT, hingga 2024 telah dilestarikan tiga bahasa: Bahasa Alor, Bajawa, dan Ae. Pada 2025, dua bahasa lainnya — Bahasa Sawila (Kabupaten Alor) dan Bahasa Dawan (Kota Kupang) — sedang dalam proses pelestarian. 


Upaya ini menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam menjaga kekayaan budaya, bahasa, dan jati diri daerah sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.


Komitmen memajukan pendidikan di NTT juga dibuktikan dengan prestasi membanggakan: 

NTT meraih peringkat ke-3 nasional sebagai Provinsi Penyelenggara Program Indonesia Pintar terbaik untuk jenjang pendidikan menengah dan khusus.


Turut hadir dalam Pidato Pembangunan Gubernur NTT yakni Wakil Gubernur NTT, Sekda NTT, Forkopimda, Ketua dan Anggota DPRD NTT. (*)



×
Berita Terbaru Update